Fluttershy - Alternate Select

Selasa, 02 Januari 2018

Cerita Pendek Romantis



KUTUMBANGKAN DINDING YANG KOKOH

             Shinta memang seorang gadis yang ceria, tegar, dan tidak pernah mengeluh dalam menghadapi segala masalah. Tapi untuk hal yang satu ini, Shinta tidak bisa setegar biasanya.
             Dimulai dari awal tahun ini, Shinta sepulang sekolah ingin mencari sumber belajar di toko buku “GRAMEDIA”. Shinta memang terkenal sebagai anak yang rajin dan kutu buku. Shinta mencari buku tentang “Teknik Membuat Lagu yang Baik”. Setelah sekitar 15 menit mencari, akhirnya buku yang ia cari ditemukan juga. Tapi, waktu Shinta mengambil bukunya, ia justru bebarengan dengan seorang pria yang juga mencari buku itu. Shinta tidak mau mengalah karena sudah lama ia mencari buku itu.
             “ ini buku buat aku, aku yang nemuin dulu!” Kata Shinta.
    “ nggak bisa, siapa cepat dia dapat. Kan aku yang ngambil duluan, berarti ini buku buat aku.” Jawab pria itu.
    “ kamu cari buku yang lain aja deh, buku ini buat aku, pliiss !” pinta Shinta.
    “ ya,, pokoknya aku nggak mau, orang aku butuhnya buku ini.” Jawab si pria dengan tenang.
             Shinta kecewa karena tidak bisa memiliki buku yang selama ini ia cari. Dengan kebiasaan yang selama ini ia jalani, Shinta tidak ingin masalah itu menjadi beban pikiran untuknya.
             “ ah,, lain kali kan ada lagi buku yang seperti itu.” Ujarnya.
             Seperti biasa, Shinta setiap pagi berangkat sekolah dengan menggunakan sepeda kesayangannya. Pagi itu ia tergesa-gesa karena bangunnya kesiangan. Di jalan tanpa sengaja ada seorang pria yang naik sepeda tergesa-gesa pula menabrak Shinta dari belakang. Ternyata pria itu adalah pria yang kemarin bertemu Shinta di Gramedia.
    “ kamu lagi, kamu lagi. Nggak ada bosen-bosennya yah nggangguin aku.” Bentak Shinta.
    “ yee pede banget loh. Aku kesiangan nih, hari pertama sekolah malah udah dapet sial ketemu orang kaya kamu.” Jawabnya sinis.
             Ternyata pria itu adalah siswa baru yang pindah dari Jerman ke sekolah Shinta, tetapi sudah bisa bahasa Indonesia karena setiap tahun ia pulang ke Indonesia untuk menjenguk neneknya. Tidak disangka ternyata si pria itu satu kelas dengan Shinta.
             Setiap hari pekerjaan Shinta dan Hari ( nama pria tadi ) yaitu berantem, berantem dan berantem. Shinta hanya ingin meminjam buku Hari, namun karena sebel dengan Shinta, Hari pun menolak mentah-mentah permintaan Shinta.
             “ pelit banget sih, Cuma sehari doang kok” bentak Shinta.
             “ nggak boleh ya nggak boleh, tahu  nggak sih?” tolak Hari.
    “ cie-cie,, awas tuh, kan ada pepatah yang mengatakan kalau benci itu bisa jadi cinta” potong teman lain.
    “ amit-amit deh bisa cinta sama cewek drakula gini, ihh serem.” Kata Hari.
    “ enak aja, kamu tuh anak gorila. Kalau aku sih anak rajin, baik hati, tidak sombong, rajin nabung lagi.” Jawab Shinta dengan senyum manis dengan lesung pipitnya.
             “ pengin muntah aku dengernya.” Kata Hari.
             Mereka terus bertengkar, seakan-akan kedua siswa itu seperti kucing dan anjing yang tidak pernah akur. Karena tahu kalau Shinta dan Hari tidak pernah akur, guru seni musik memerintahkan agar Shinta dan Hari menjadi satu kelompok untuk pagelaran musik tahun ini.

             “Pak, saya tidak mau satu kelompok dengan Hari.” Tolak Shinta.
             “ idih, siapa juga yang mau satu kelompok sama kamu?” jawab Hari.
    “ sudah-sudah, itu perintah dari saya supaya kalian bisa klop dan lagi pula kalian kan juga sama-sama suka musik. ” kata Pak guru.
             Akhirnya mereka berdua tidak bisa berbuat apa-apa. Setiap hari Shinta dan Hari selalu berlatih musik bersama. Rasa benci yang membara kini telah berubah menjadi rasa persahabatan. Saat ini Shinta dan Hari bagaikan bunga dan kupu-kupu yang saling melengkapi, bukan seperti dulu bagaikan kucing dan anjing.
             Pagelaran musik pun tinggal menghitung hari. Persiapan dan latihan serius selalu dilakoni oleh kedua sahabat itu, mulai dari pakaian yang akan dikenakan, lagu yang akan dibawakan, bahkan sampai tata panggung pun mereka siapkan.
             Hari yang ditunggu-tunggu tiba dan mereka akhirnya naik ke atas panggung dengan diiringi tepuk tangan meriah dari penonton. Kolaborasi yang sangat menawan yang ditampilkan Shinta dan Hari. Tapi sebelum lagu yang dibawakan selesai, tiba-tiba nada lagu berubah. Ternyata ini telah direncanakan jauh-jauh hari oleh Hari.
    “ Shinta, mungkin ini hari yang cocok buat ngungkapin isi hatiku. Mungkin bener kata pepatah ‘benci bisa berubah jadi cinta’. Kalau dulu kamu adalah orang yang paling aku benci, sekarang berubah kamu itu orang yang paling aku sayang. Jika kamu punya rasa yang sama dan kamu mau jadi orang yang selalu ada di samping aku, tolong kamu terima bunga ini ” kata Hari sambil mengeluarkan bunga.
    Hati Shinta sangat tersentuh, orang yang dulu sangat membencinya, sekarang berbalik menyayanginya. Namun, rasa yang Hari utarakan sama dengan yang ia rasakan.
    “ aku juga punya rasa yang sama kaya kamu dan aku mau jadi orang yang selalu ada di samping kamu” jawab Shinta sambil menerima bunga dari Hari.
    Hari-hari mereka lalui bersama sebagai seorang kekasih yang jika ada orang yang melihat akan iri dibuatnya. Sampai pada suatu hari ketika Hari akan pulang ke Jerman.
    “ Sayang, hari ini aku harus pulang ke Jerman buat nglanjutin kuliah ku.” Kata Hari.
    “ apa harus hari ini,? Aku masih ingin bersamamu.” Jawab Shinta dengan muka muram.
    “ jangan sedih, jika aku sudah lulus dari Universitas, aku akan kembali ke sini untuk melamarmu.” Kata Hari untuk membuat Shinta kembali tersenyum.
    “ ya sudah lah, mungkin itu yang terbaik untukmu.” Jawab Shinta.

Shinta, gimana kabarmu??. Maaf sebelumnya aku ngga bisa nepatin janji aku ke kamu. Aku ngga tau kejadiaannya bakalan kaya gini. Saat aku pulang ke Jerman, ayahku bilang kalau aku sudah dijodohkan dengan anak temennya ayahku. Aku yakin Shinta, kamu akan dapat yang lebih baik dari aku, yang bisa ngertiin kamu, tau segalanya tentangmu. Dua tahun ini aku ngga pernah bisa lupa sama kamu. Ngga pernah lupa sama hubungan kita, tapi aku dilarang buat hubungin kamu.. maaf sekali lagi Shinta..
LOVE YOU..
HARI   
 
    Akhirnya Shinta merelakan kepergian Hari dengan wajah yang sangat sedih. Hari demi hari, bulan demi bulan Shinta menjalani hidupnya tanpa Hari. Namun, di tahun kedua setelah kepergian Hari, Shinta tidak lagi mendapat kabar darinya. Ternyata Shinta mendapat sebuah undangan yang isinya undangan pernikahan Hari dengan Joice, wanita asal Jerman dan di dalamnya ada lampiran surat dari Hari.
 Kini hati Shinta benar-benar hancur. Shinta yang dulunya seorang yang amat periang dan selalu tersenyum sekarang menjadi orang yang tidak pernah mempunyai semangat hidup.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar