KUTUMBANGKAN DINDING YANG KOKOH
Shinta memang seorang gadis yang ceria,
tegar, dan tidak pernah mengeluh dalam menghadapi segala masalah. Tapi untuk
hal yang satu ini, Shinta tidak bisa setegar biasanya.
Dimulai dari awal tahun ini, Shinta
sepulang sekolah ingin mencari sumber belajar di toko buku “GRAMEDIA”. Shinta
memang terkenal sebagai anak yang rajin dan kutu buku. Shinta mencari buku
tentang “Teknik Membuat Lagu yang Baik”. Setelah sekitar 15 menit mencari,
akhirnya buku yang ia cari ditemukan juga. Tapi, waktu Shinta mengambil
bukunya, ia justru bebarengan dengan seorang pria yang juga mencari buku itu.
Shinta tidak mau mengalah karena sudah lama ia mencari buku itu.
“ ini buku buat aku, aku yang
nemuin dulu!” Kata Shinta.
“ nggak bisa, siapa cepat dia dapat. Kan aku
yang ngambil duluan, berarti ini buku buat aku.” Jawab pria itu.
“ kamu cari buku yang lain aja deh, buku ini
buat aku, pliiss !” pinta Shinta.
“ ya,, pokoknya aku nggak mau, orang aku
butuhnya buku ini.” Jawab si pria dengan tenang.
Shinta kecewa karena tidak bisa
memiliki buku yang selama ini ia cari. Dengan kebiasaan yang selama ini ia
jalani, Shinta tidak ingin masalah itu menjadi beban pikiran untuknya.
“ ah,, lain kali kan ada lagi buku
yang seperti itu.” Ujarnya.
Seperti biasa, Shinta setiap pagi
berangkat sekolah dengan menggunakan sepeda kesayangannya. Pagi itu ia
tergesa-gesa karena bangunnya kesiangan. Di jalan tanpa sengaja ada seorang
pria yang naik sepeda tergesa-gesa pula menabrak Shinta dari belakang. Ternyata
pria itu adalah pria yang kemarin bertemu Shinta di Gramedia.
“ kamu lagi, kamu lagi. Nggak ada
bosen-bosennya yah nggangguin aku.” Bentak Shinta.
“ yee pede banget loh. Aku kesiangan nih,
hari pertama sekolah malah udah dapet sial ketemu orang kaya kamu.” Jawabnya
sinis.
Ternyata pria itu adalah siswa baru
yang pindah dari Jerman ke sekolah Shinta, tetapi sudah bisa bahasa Indonesia
karena setiap tahun ia pulang ke Indonesia untuk menjenguk neneknya. Tidak
disangka ternyata si pria itu satu kelas dengan Shinta.
Setiap hari pekerjaan Shinta dan
Hari ( nama pria tadi ) yaitu berantem, berantem dan berantem. Shinta hanya
ingin meminjam buku Hari, namun karena sebel dengan Shinta, Hari pun menolak
mentah-mentah permintaan Shinta.
“ pelit banget sih, Cuma sehari doang
kok” bentak Shinta.
“ nggak boleh ya nggak boleh,
tahu nggak sih?” tolak Hari.
“ cie-cie,, awas tuh, kan ada pepatah yang
mengatakan kalau benci itu bisa jadi cinta” potong teman lain.
“ amit-amit deh bisa cinta sama cewek drakula gini, ihh serem.” Kata Hari.
“ enak aja, kamu tuh anak gorila. Kalau aku
sih anak rajin, baik hati, tidak sombong, rajin nabung lagi.” Jawab Shinta
dengan senyum manis dengan lesung pipitnya.
“ pengin muntah aku dengernya.”
Kata Hari.
Mereka terus bertengkar,
seakan-akan kedua siswa itu seperti kucing dan anjing yang tidak pernah akur.
Karena tahu kalau Shinta dan Hari tidak pernah akur, guru seni musik
memerintahkan agar Shinta dan Hari menjadi satu kelompok untuk pagelaran musik
tahun ini.
“Pak, saya tidak mau satu kelompok
dengan Hari.” Tolak Shinta.
“ idih, siapa juga yang mau satu
kelompok sama kamu?” jawab Hari.
“ sudah-sudah, itu perintah dari saya supaya
kalian bisa klop dan lagi pula kalian kan juga sama-sama suka musik. ” kata Pak
guru.
Akhirnya mereka berdua tidak bisa
berbuat apa-apa. Setiap hari Shinta dan Hari selalu berlatih musik bersama.
Rasa benci yang membara kini telah berubah menjadi rasa persahabatan. Saat ini
Shinta dan Hari bagaikan bunga dan kupu-kupu yang saling melengkapi, bukan
seperti dulu bagaikan kucing dan anjing.
Pagelaran musik pun tinggal
menghitung hari. Persiapan dan latihan serius selalu dilakoni oleh kedua
sahabat itu, mulai dari pakaian yang akan dikenakan, lagu yang akan dibawakan,
bahkan sampai tata panggung pun mereka siapkan.
Hari yang ditunggu-tunggu tiba dan
mereka akhirnya naik ke atas panggung dengan diiringi tepuk tangan meriah dari
penonton. Kolaborasi yang sangat menawan yang ditampilkan Shinta dan Hari. Tapi
sebelum lagu yang dibawakan selesai, tiba-tiba nada lagu berubah. Ternyata ini
telah direncanakan jauh-jauh hari oleh Hari.
“ Shinta, mungkin ini hari yang cocok buat
ngungkapin isi hatiku. Mungkin bener kata pepatah ‘benci bisa berubah jadi
cinta’. Kalau dulu kamu adalah orang yang paling aku benci, sekarang berubah
kamu itu orang yang paling aku sayang. Jika kamu punya rasa yang sama dan kamu
mau jadi orang yang selalu ada di samping aku, tolong kamu terima bunga ini ”
kata Hari sambil mengeluarkan bunga.
Hati Shinta sangat tersentuh, orang yang
dulu sangat membencinya, sekarang berbalik menyayanginya. Namun, rasa yang Hari
utarakan sama dengan yang ia rasakan.
“ aku juga punya rasa yang sama kaya kamu
dan aku mau jadi orang yang selalu ada di samping kamu” jawab Shinta sambil
menerima bunga dari Hari.
Hari-hari mereka lalui bersama sebagai
seorang kekasih yang jika ada orang yang melihat akan iri dibuatnya. Sampai
pada suatu hari ketika Hari akan pulang ke Jerman.
“ Sayang, hari ini aku harus pulang ke
Jerman buat nglanjutin kuliah ku.” Kata Hari.
“ apa harus hari ini,? Aku masih ingin
bersamamu.” Jawab Shinta dengan muka muram.
“ jangan sedih, jika aku sudah lulus dari
Universitas, aku akan kembali ke sini untuk melamarmu.” Kata Hari untuk membuat
Shinta kembali tersenyum.
“ ya sudah lah, mungkin itu yang terbaik
untukmu.” Jawab Shinta.
Shinta, gimana kabarmu??. Maaf sebelumnya aku
ngga bisa nepatin janji aku ke kamu. Aku ngga tau kejadiaannya bakalan kaya
gini. Saat aku pulang ke Jerman, ayahku bilang kalau aku sudah dijodohkan
dengan anak temennya ayahku. Aku yakin Shinta, kamu akan dapat yang lebih
baik dari aku, yang bisa ngertiin kamu, tau segalanya tentangmu. Dua tahun
ini aku ngga pernah bisa lupa sama kamu. Ngga pernah lupa sama hubungan
kita, tapi aku dilarang buat hubungin kamu.. maaf sekali lagi Shinta..
LOVE YOU..
HARI
|
Kini hati Shinta benar-benar hancur. Shinta
yang dulunya seorang yang amat periang dan selalu tersenyum sekarang menjadi
orang yang tidak pernah mempunyai semangat hidup.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar